100 tahun kebangkitan Nasional "Indonesia Bisa"

Jumat, 08 Agustus 2008

100 Tahun Kebangkitan Nasional

Tahun ini bangsa Indonesia memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional. Tanggal 20 Mei merupakan hari Kebangkitan Nasional yang diperingati oleh bangsa Indonesia setiap tahunnya. Tahun ini peringatan tersebut terasa spesial, karena memerupakan momentum satu abad Kebangkitan Nasional untuk membangkitkan negara kita dari keterpurukan diberbagai bidang.

Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting, yaitu berdirinya Boedi_Oetomo 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928 Masa ini merupakan salah satu dampak Politik_etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.

Tokoh-tokoh kebangkitan nasional, antara lain: Sutomo, Gunawan, dan Tjipto Mangunkusumo, dr. Tjipto Mangunkusumo, Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara), dr. Douwes Dekker, dll
Selanjutnya pada 1912 berdirilah partai politik pertama Indische Partij. Pada tahun ini juga Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (Solo), KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah (Yogyakarta) dan Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera di Magelang.
Suwardi Suryoningrat yang tergabung dalam Komite Boemi Poetera, menulis Als ik eens Nederlander was (Seandainya aku orang Belanda), 20 Juli 1913 yang memprotes keras rencana pemerintah jajahan Belanda merayakan 100 tahun kemerdekaan Belanda di Hindia Belanda. Karena tulisan inilah dr. Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryoningrat dihukum dan diasingkan ke Banda dan Bangka, tetapi “karena boleh memilih”, keduanya dibuang ke Negeri Belanda. Di sana Suwardi justru belajar ilmu pendidikan dan dr. Tjipto karena sakit dipulangkan ke Indonesia.